Jumat, 26 Maret 2010

Dasar Bisnis Internasional

DASAR BISNIS INTERNASIONAL
Seperti yang sudah kita bahas dalam “dasar- dasar bisnis”, bisnis internasional meliputi semua aktivitas yang melibatkan pertukaran melewati batas suatu Negara.

Ada 2 dasar utama bisnis internasional :
1. EKSPOR DAN IMPOR (EXPORT AND IMPORT) :
Ekspor adalah usaha menjual dan memindahkan bahan baku atau produk ke Negara lain. Sementara impor adalah usaha membeli bahan baku atau produk di Negara lain dan membawanya masuk ke Negara sendiri.

Ekspor dan Impor merupakan dasar munculnya konsep neraca perdagangan (balance of trade) : total nilai ekspor dikurangi nilai impor dalam jangka waktu tertentu. Maka jika misalnya neraca perdagangan suatu Negara seperti ini :


Tahun
Total Nilai Ekspor
Total Nilai Impor
Neraca Perdagangan
Istilahnya
2010
Rp 10 M
Rp 9 M
+ Rp 1 M
Trade surplus
2011
Rp 12 M
Rp 15 M
-Rp 3 M
Trade deficit
2. KEUNGGULAN ABSOLUT DAN KOMPARATIF ( ABSOLUTE AND COMPARATIVE ADVANTAGE)
Suatu Negara bisa lebih baik dalam hal memproduksi suatu produk karena ketersediaan SDA, SDM, atau sejarahnya. Beberapa Negara bahkan melakukan spesialisasi memproduksi suatu produk karena memang mereka bisa memproduksi produk itu leih efisien disbanding Negara- Negara lain.
Misalnya : ARAB SAUDI memspesiallisasikan produknya pada produk minyak mentah, AFRIKA SELATAN pada produk berlian, dan AUSTRALIA pada produk wool. Negara- Negara tadi bisa dikatakan mempunyai keunggulan absolute disbanding Negara lain. Teori ini dikemukakan oleh ADAM SMITH dalam bukunya “ An Inquiry Into The Nature and Causes Of The Wealth Of Nations” (1776)

Jadi keunggulan absolute adalah kemampuan suatu Negara untuk memproduksi suatu produk tertentu secara lebih efisien dibanding Negara- Negara lain. Atau dengan kata lain (menurut Adam Smith), sebaiknya sebuah Negara mengekspor produk yang lebih produktif diproduksi di Negara itu dan mengimpor produk dari Negara lain yang lebih efektif diproduksi di Negara lain. Konsep keunggulan absolute bisa dejelaskan dengan ilustrasi berikut ini :



OUTPUT PER-JAM TENAGA KERJA
INDONESIA
AMERIKA SERIKAT
BIR
2 BOTOL
1 BOTOL
TELEVISI
3 UNIT
5 UNIT
Untuk penyerderhanaan, misalnya di dunia ini hanya ada 2 negara, yaitu :
Indonesia dan Amerika Serikat (AS), hanya ada 2 produk yang diproduksi 2 negara tadi, yaitu : bird an televise, serta hanya ada 1 faktor produksi, yaitu : tenaga kerja. Tabel dibawah ini menunjukkan output kedua produk di 2 negara tadi per-jam tenaga kerja :


Dalam contoh diatas, Indonesia mempunyai keunggulan absolute dalam produksi bir, yaitu 1 jam tenaga kerja di Indonesia dapat memproduksi 2 botol bir sementara 1 jam tenaga kerja di AS hanya mampu memproduksi 1 botol bir. Tetapi AS mempunyai keunggulan absolute dalam produksi TV, yaitu 1 jam tenaga kerja di AS mampu memproduksi 5 unit TV, sementara 1 jam tenaga kerja di Indonesia hanya dapat memproduksi 3 unit TV.

Jika kedua Negara mempunyai kesepakatan ekspor dan impor, maka dalam hal ini akan menguntungkan kedua Negara. Misalnya Indonesia setuju menukarkan 2 botol bir untuk setiap 4 unit TV dari AS. Untuk memproduksi 2 botol bir, Indonesia hanya memerlukan 1 jam tenaga kerja. Untuk balsannya, Indonesia akan mendapatkan 4 unit TV dari AS.
Jika Indonesia memproduksi sendiri 4 TV tadi, maka diperlukan waktu 1,33 jam tenaga kerja (4/3 dikalikan dengan 1 jam tenaga kerja).
Dengan melakukan transaksi perdagangan dengan AS, maka Indonesia akan menghemat 0,33 jam tenaga kerjanya. Penghematan jam tenaga kerja ini bisa digunakan untuk memproduksi lebih banyak bir yang dapat dikonsumsi masyarakat Indonesia (pasar domestic) atau dipertukarkan dengan AS untuk mendapat lebih banyak TV.

Amerika Serikat juga diuntungkan dengan perjanjian dagang dengan Indonesia. Untuk memproduksi 4 unit TV yang dipertukarkan dengan 2 botol bir dari Indonesia, AS hanya memerlukan 0,8 jam tenaga kerja (4/5 dikalikan 1 jam tenaga kerja). Jika AS memproduksi 2 botol bir sendiri, maka diperlukan 2 jam tenaga kerja. Dengan memproduksi TV dan menukarnya dengan bir, maka AS dapat menghemat 1,2 jam tenaga kerjanya. Penghematan jam tenaga kerja ini dapat dipergunakan untuk memproduksi lebih banyak TV yang akan dipertukarkan dengan bir dari Indonesia. Jadi menurut Adam Smith kedua Negara akan bisa diuntungkan dengan konsep keunggulan absolute ini.

Tapi ada kelemahan dari konsep keunggulan absolute ini….
Lebih jelasnya, silakan kirim pertanyaan ke kolom komentar dengan menyertakan alamat email..^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar