Sabtu, 27 Maret 2010

Lingkungan Bisnis Internasional


Lingkungan Bisnis Internasional
1.       LINGKUNGAN EKSTERNAL MAKRO
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang tidak secara langsung mempengaruhi bisnis atau perilaku suatu perusahaan. Perusahaan relative tidak bisa mempengaruhi lingkungan eksternal makro ini. Contoh lingkungan eksternal makro :

a.       Lingkungan Budaya. Budaya adalah kumpulan nilai (values), kepercayaan (beliefs), perilaku (behaviors), dan sikap (attitudes) yang membedakan sebuah masyarakat (society) dengan masyarakat yang lain. Budaya yang berbeda antar Negara membuat sebuah bisnis internasional harus memodifikasi perilakunya di Negara satu dengan yang lain. Geert Hofstede, seorang peneliti berkebangsaan Belanda, dalam penelitiannya pada 116.000 orang yang bekerja di beberapa Negara Berbeda menemukan bahwa ada 5 dimensi penting yang membuat orang- orang mempunyai perilaku berbeda berdasar atas budaya yang dianutnya, yaitu : orientasi sosial (social orientation), orientasi kekuasaan (power orientation), orientasi tujuan (goal orientation), dan orientasi waktu (time orientation).
b.      Lingkungan Ekonomi. Misalnya :
·         Tingkat inflasi (inflation rate)
·         Tingkat pengangguran (unemployment rate)
·         GDP (Gross Domestic Product)
·         Tingkat suku bunga (interest rate)
·         Perbandingan aliran modal yang masuk (capital inflow) dengan aliran modal yang keluar (capital outflow)
·         Tingkat pertukaran mata uang dengan mata uang asing (foreign exchange)
·         Efisiensi pasar modal (capital market efficiency)
c.       Lingkungan Hukum dan Politik. Misalnya :
·         Kelengkapan Undang- undang yang terkait dengan bisnis.
·         Sesesuaian Undang- undang dengan kondisi terkini.
·         Upaya pelaksanaan Undang- undang.
·         Risiko politik (political risk) suatu Negara. Risiko politik adalah segala perubahan dalam lingkungan politik yang kemungkinan besar akan mempengaruhi aktivitas bisnis. Risiko politik biasanya dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :
ü      Risiko Kepemilikan (ownership risk) : Risiko kerusakan / kehilangan barang- barang milik perusahaan.
ü      Risiko Operasi (operating risk) : Risiko kelangsungan operasi atau keselamatan karyawan perusahaan.
ü      Risiko perpindahan (transfer risk) : Risiko terhambatnya aliran dana dank e Negara lain atau dari dank e kantor pusat perusahaan.
d.      Lingkungan Keadaan Alam. Misalnya :
·         Keanekaragaman dan jumlah kekayaan alam.
·         Upaya pelestarikan kekayaan alam.
·         Upaya pengambilan kekayaan alam.
e.      Teknologi. Misalnya :
·         Penemuan
·         Cara berproduksi lebih baik
f.        Lingkungan Hubungan Internasional. Misalnya :
·         Keterbukaan hubungan kerjasama (terutama hubungan bisnis) dengan Negara lain.
·         Hambatan dalam hubungan kerjasama dengan Negara lain.

2.       LINGKUNGAN EKSTERNAL MIKRO
Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang secara langsung mempengaruhi bisnis. Perusahaan relative lebih bisa mempengaruhi lingkungan ini (dari pada lingkungan eksternal makro). Contoh lingkungan eksternal mikro :

a.       Pemasok BB (Suplier) : menyediakan bahan baku yang akan diproses menjadi produk oleh bisnis.
b.      Distributor : akan menyalurkan produk kepada konsumen.
c.       Konsumen : Mereka yang dilayani oleh produsen.
d.      Pesaing : Mereka yang menghasilakn barang yang sama.

3.       LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan Internal adalah lingkungan yang berada didalam perusahaan dan mempengaruhi secara langsung bisnis. Perusahaan sangat bisa mempengaruhi lingkungan internatlnya. Contoh lingkungan internal :

a.       Karyawan
b.      Peralatan dan mesin
c.       Modal
d.      Bahan baku, barang dalam proses, barang jadi
e.      System informasi dan administrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar