Jumat, 26 Maret 2010

Ilmu ekonomi dan sistem ekonomi


1.       Definisi ilmu ekonomi dan system ekonomi
Ilmu ekonomi (economics) adalah studi tentang bagaimana kemakmuran (wealth) diciptakan dan didistribusikan. Definisi ilmu ekonomi itu mengandung dua aspek :
a.       Penciptaan kemakmuran (wealth) : adalah penciptaan semua nilai termasuk produk (barang dan jasa) yang diproduksi dan dijual oleh bisnis.
Misalnya : kuliat binatang yang masih mentah mungkin tidak akan berguna secara maksimal bagi manusia. Produsen sepatu kulit mencoba untuk memberi nilai tambah (value added) pada kulit binatang mentah agar menjadi lebih berguna atau lebih bernilai bagi manusia dengan cara memproses kulit binatang mentah menjadi sepatu kulit. Proses penciptaan nilai ini dilakukan melalui proses panjang, mulai dari desain sepatu, pemilihan jenis kulit binatang, pengkuran, dan pemotongan kulit binatang sesuai pola tertentu, penjahitan pola- pola tadi sehingga sudah terbentuk sepatu kulit, finishing, sampai dengan penjualan sepatu kulit tadi ke konsumen.
b.       Bagaimana kemakmuran didistribusikan. Secara sederhana berarti siapa yang akan mendapatkan kemakmuran tadi (who gets what).
Misalnya : Produsen sepatu tadi akan memproduksi dan menjual 3 jenis sepatu kulit :
(1)    Tipe A dengan interval harga per-pasang sebesar Rp. 500.000- Rp. 1.000.000 ;
(2)    Tipe B dengan interval harga per-pasang sebesar Rp. 200.000- Rp. 350.000; dan
(3)     Tipe C dengan interval harga per-pasang sebesar Rp. 40.000- Rp. 100.000.
Jelas bahwa produsen sepatu tadi sudah mengklasifikasikan siapa yang bisa membeli sepatu kulitnya, yaitu : Tipe A untuk konsumen berpendapatan tinggi, Tipe B untuk konsumen berpendapatan menengah, dan Tipe C untuk konsumen berpendapatan rendah.

Cara orang memandang dua aspek tadi akan menentukan perekonomian (economy) suatu Negara. Jadi Sistem perekonomian atau system ekonomi (economic system) adalah system dimana masyarakat (dalam suatu Negara) menjawab dua aspek ilmu ekonomi diatas.

Apapun system ekonomi suatu Negara, maka system ekonomi itu pasti akan menjawab empat pertanyaan ekonomi dasar, yaitu :
a.       What goods and services – and how much – will be produced ?
(WHAT). Pertanyaan pertama menyangkut barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak volume produksinya.
Misalnya : pemerintahan sebuah Negara yang mempunyai cadangan sumber minyak mentah berlimpah menentukan bahwa proporsi sumber daya terbesar Negara tadi akan dialokasikan untuk menambang minyak mentah dan mengolahnya menjadi bermacam- macam produk olahan, misalnya minyak tanah, bensin, dll. Untuk mengendalikan harga, maka Negara tadi menetapkan hanya menambang 500.000 barrel minyak mentah per-hari.





b.       How Will these goods and services be produced ?
(HOW). Pertanyaan kedua menyangkut cara memproduksi barang dan jasa yang sudah ditentukan.
Misalnya : karena keterbatasan teknologi dan kemampuan sumber manusia Negara untuk menambang dan mengolah minyak mentah, maka Negara tadi akan mengundang investor asing untuk menambang dan mengolah minyak mentah kemudian hasilnya akan dibagi dengan perhitungan 75% untuk Negara tadi dan 25% untuk investor asing.

c.       For whom will these goods and services be produced ?
(FOR WHOM). Pertanyaan ketiga menyangkut pendistribusian barang dan jasa yang telah diproduksi.
Misalnya : karena minyak tanah dan bensin merupakan sumber energy utama bagi masyarakat, maka Negara tadi akan menjual minyak tanah dan bensin yang sudah diproduksi ke masyarakat dengan harga murah (kalau perlu disubsidi) agar semua lapisan masyarakat mampu membelinya. Tetapi selain untuk mengkonsumsi dalam negeri, Negara tadi juga akan menjual minyak mentah yang belum diolah ke Negara lain dengan harga yang disepakati oleh produsen minyak mentah yang lain.

d.       Who owns and controls the major factors of production ?
(WHO). Pertanyaan keempat menyangkut siapa yang memiliki dan mengendalikan factor- factor produksi utama. Contoh factor- factor produksi utama adalah : natural resources (sumber daya alam), labor (sumber daya manusia), capital (sumber daya modal), dan entrepreneurship (kewiraswastaan) : kemauan untuk menanggung resiko dan pengetahuan serta kemampuan untuk menggunakan factor- factor produksi lain secara efisein.
Misalnya : karena merasa bahwa minyak mentah merupakan hasil alam yang sangat vital bagi masyarakat akan menimbulkan efek negative, maka Negara tadi menetapkan bahwa minyak tanah akan dimiliki dan penambangan serta produksinya akan dikendalikan oleh Negara, bukan individu.

2.       DUA JENIS SISTEM EKONOMI UTAMA
a.       Kapitalisme (capitalism)
Kapitalisme adalah suatu system ekonomi dimana individu- individu memiliki dan mengoperasikan sebagian besar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa.

Tokoh pelopor kapitalisme adalah ADAM SMITH ( yang menulis buku THE WEALTH OF NATIONS). Empat isu dasar kapitalisme menurutnya adalah :
1.       Penciptaan kemakmuran adalah tanggung jawab individual bukan pemerintah. Karena itu semua SD untuk menciptakan kemakmuran (termasuk produk) harus dimiliki individu- individu.
2.       Pemilik SD untuk menciptakan kemakmuran harus bebas menentukan bagaimana SD itu digunakan.
3.       Sistem ini harus memungkinkan penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar secara sukarela » pendapat ini menjadi dasar tumbuhnya perekonomian pasar bebas (free-market economy)
4.       Peran pemerintah harus dibatas pada fungsi keamanan pemenuhan kebutuhan public, dan pendidikan.

b.       Perekonomian Terencana (Planned Economy)
Disebut perekonomian terencana karena hampir sebagian besar (atau bahkan semua) dari empat pertanyaan ekonomi dasar ‘dijawab’ oleh pemerintah.

Ada 2 jenis perekonomian terencana, yaitu :

1.       Paham Sosialis (Socialism). Karakteristiknya :
·         Industri- industri kecil (missal : tranportasi, komunikasi, fasilitas umum, dll) dikuasai Negara. Misal di Perancis, bank dikuasai oleh Negara.
·         Tanah dan SDA dimiliki oleh Negara.
·         Apa dan berpa yang akan diproduksi akan ditentukan oleh Negara berdasar tujuan nasional.
·         Siapa yang akan mendapatkan wealth juga ditentukan oleh Negara.
·         Negara dengan paham sosialis (seperti Perancis, Swedia, dan Inggris) mampu menciptakan distribusi pendapatan yang relative merata, distribusi jasa social (misalnya : perawatan kesehatan), pertumbuhan ekonomi yang mulus, dan ketidakadaan pemborosan ekonomi (economic waste).
2.       Paham Komunis (Communism). Karakteristiknya :
·         Perbedaan utama dengan paham sosialis adalah ketiadaan kebebasan individu (lack of freedom) didalam Negara berpaham komunis.
·         Semua SD ekonomi dikuasai oleh Negara.
·         Empat pertanyaan ekonomi dasar ‘dijawab’ oleh pemerintah melalui perencanaan Negara yang tersentralisasi melalui penetapan harga dan upah.
·         Kebutuhan pemerintah biasanya lebih besar dari kebutuhan individu (masyarakat umum) dan penekanan produksi lebih banyak pada produksi produk untuk pemerintah daripada produksi produk yang dibutuhkan masyarakat (sehingga sering terjadi kelangkaan produk konsumen).
·         Sering disebut sebagai strictly controlled of socialism (sosialisme yang terkontrol ketat). Contoh : Negara yang masih melaksanakan system komunis adalah : China dan Kuba.
c.       Perekonomian campuran (mixed economy)
Sebenarnya ada satu lagi system perekonomian diluar 2 sistem perekonomian utama tadi, yaitu perekonomian campuran (mixed economy) yang memadukan capitalism dan planned economy. Hampir semua Negara di dunia sekarang ini melaksanakan system ekonomi campuran. Yang membedakan suatu system ekonomi satu Negara dengan Negara lain adalah proporsi campurannya (kecenderungannya) suatu Negara bisa lebih condong ke system ekonomi kapitalisme sementara suatu Negara lain lebih condong ke system ekonomi terencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar